Silahkan di copy

Ilmu yang menurun dan bermanfaat tidak akan menghentikan "kehidupan"
maka, silahkan dicopy atau dishare

Jumat, 12 Agustus 2011

Zoologi




Adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku hewan atau binatang buas.

Daerah tropis memiliki karakteristik sebagai berikut : Keanekaragaman species yang tinggi tetapi dalam satu species jumlah populasinya rendah. Artinya harus lebih banyak mengenal keanekaragaman spesies yang lebih banyak bila dibandingkan dengan yang di sub tropis. Selain itu alam tropis dengan jumlah populasi yang tidak terlalu banyak menyebabkan kita harus sedikit berusaha lebih keras lagi guna memanfaatkannya. Yang terakhir cuaca alam tropis relatif stabil dan perbedaan yang drastis dan ekstrim jarang ditemukan.

Sebagaian besar hewan pada dasarnya dapat dimakan. Kesulitannya adalah bagaimana cara mendapatkannya. Untuk itu diperlu pengetahuan tentang habitat, dan tingkah laku hewan tersebut.

       Untuk menangkap hewan diperlukan keberanian dalam mengambil keputusan, misalnya : hewan selalu mencari air untuk keperluan sehari-harinya. Apabila kita ingin mendapatkan bermacam hewan, harus menuju sumber air. Dalam hal ini kita akan dihadapkan pada satu masalah. Bila di dekat sumber air banyak hewannya berarti juga banyak hewan yang berbahaya bagi kita.


Habitat Hewan

Habitat yang paling banyak jenis hewannya adalah pantai dan laut dangkal. Semakin tinggi permukaan tanah, jenis hewan yang ada semakin sedikit. Jadi bila tersesat digunung dan ingin mencari makanan (hewan), jangan terus naik ke puncak gunung. Lebih baik turun, kemungkinan besar akan menemukan berbagai jenis hewan.



Prilaku Hewan

Prilaku setiap hewan adalah khas. Kapan kita akan mudah menangkap suatu hewan, kapan harus menghindarinya. Pada musim kawin, hewan-hewan biasanya kurang peka terhadap sekelilingnya. Saat seperti inilah yang baik untuk menangkapnya. Burung-burung pindah dari daerah dingin ke daerah panas. Ikan salem atau belut/lindung yang berpindah tempat di sungai dan laut untuk bertelur. Ular yang menjaga telur atau anaknya biasanya bertambah ganas.

Binatang Berbahaya
  • Nyamuk di daerah malaria.
  • Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa) terdapat dihutan Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, bisa infeksi.
  • Lebah, sengatannya beracun, dalam jumlah besar/banyak dapat mematikan.
  • Kelabang, kalajengking. Bekas sengatannya sakit, bengkak. Untuk mengurangi rasa sakit dapat dengan ammonia, tembakau dan sambiloto.
  • Pacet, lintah. Menghisap darah, untuk melepaskannya siram dengan air tembakau.
  • Ular berbisa : ular Hijjau, ular bakau, ular tanah, ular sendok/kobra, ular belang dll. Umumnya jenis ular berbisa dapat diketahui dengan melihat bentuk kepala (segi tiga), leher relatif kecil, terdapat lekukan antara mata dan hidung, mempunyai gigi bisa.

Binatang Yang Berguna
  • Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya
  • Ular, kadal, kura-kura dapat dimakan.
  • Lebah bisa diambil madu dan larvanya.
  • Cacing dan siput hutan dapat dimakan.



Serpentes (Ophidia)

Di Indonesia banyak sekali jenis ular termasuk yang berbisa. Ular pada umumnya aktif di siang hari. Anggota badan yang banyak digigit adalah tungkai, kemudian jari kaki.

        Ular yang banyak menyebabkan kematian antara lain ular tanah (angkistrodon), ular hijau (Trimeresurus), ular Anang, Biludah.
Macam gigi bi
sa:
  • AGLYPHA, tidak mempunyai gigi bisa.
Contoh: ular Sanca / phyton, ular sawah (umumnya dari keluarga Colubridae).
  • PHISTOGLYPHA, mempunyai gigi bisa dibelakang.
Contoh: Ular Cincin Mas (Boiga dendrophila), Ular Pucuk/Ular Daun (Dryophis).
  • PROTEROGLYPHA, mempunyai gigi bias di depan, yang efektif untuk menyalurkan bisa.
Contoh: Elapidae, Hydrophiidae.
  • SOLENOGLYPHA, mempunyai gigi bisa di depan dan dapat dilipat. Umumnya gigi bias tersebut besar.
Contoh: Crotalidae, Viperridae.

Macam bisa :
  • Neurotoksin, yang menyerang jaringan saraf dan bersifat bertentangan dengan tranmisi rangsangan saraf. Menyebabkan kelumpuhan pada alat pernafasan dan rusaknya jaringan otak.
  • Hemotoksin, yang menyerang darah dan system peredarannya. Dapat menguraikan protein, menyebabkan sel darah rusak dan menggumpal.
  • Kardiotoksin, yang diserang adalah otot jantung.
  • Miksotoksin, yang diserang cairan dalamtubuh.

Penanggulangan Gigitan Ular :
  • Korban jangan banyak melakukan gerakan, dan tidak panaik.
  • Luka dibersihkan.
  • Torniket digunakan untuk mencegah kemungkinan menjalarnya bisa ke Jantung. Torniket diletakkan antara luka dengan jantung (luka di daerah anggota badan).
  • Ular yang menggigit harus ditangkap dan diketahui jenisnya. Bila berbisa, dapat ditentukan jenis bisanya.
  • Korban dibawa ke puskesmas setempat / rumah sakit terdekat.

Obat yang biasa digunakan untuk menawarkan bisa:
  • Aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.
  • Vitamin B kompleks dan Paracetamol untuk menghilangkan rasa nyeri dan panas.
  • Antivenin Polyvalent, serum anti bias yang bersifat umum.
  • Antivenin Taipan, serum untuk gigitan ular Taipan.
  • Antivenin Brown Snake, serum untuk gigitan ular Mulga.
  • Antivenin Papua Black Snake, serum untuk gigitan ular hitam Irian


Diantara perilaku binatang biasanya binatang akan menghindar bila mendengar suara langkah kaki rombongan, atau melihat api.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar